Apresiasi Simbolik Pemberian Bantuan Buku dan Rak Oleh Bupati Lamongan.

Sebulan yang lalu, di blog ini telah terposting informasi pemberian Bantuan buku dan juga rak buku dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Kunjung Perpustakaan yang jatuh pada Kamis, 19 September, Pemerintah Kabupaten Lamongan mengundang para penerima bantuan buku dan Rak untuk menerima apresiasi secara simbolis. 

Bertempat di Aula Cendekia Perpusda Lamongan, Bupati Lamongan, yang dikenal dengan sebutan Pak YES, menyerahkan secara simbolis plakat bantuan 1.000 eksemplar buku bermutu dan rak buku kepada 17 Perpustakaan Desa dan Taman Baca Masyarakat (TBM), termasuk salah satunya adalah TBM Bintang Brilliant. Bantuan ini merupakan bagian dari program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diinisiasi oleh Perpusnas RI. 

Satu persatu penerima bantuan maju kedepan dan berfoto dengan Bapak Bupati Lamongan. Hal ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Dengan begitu Bapak Bupati dan jajarannya jadi mengetahui keberadaan TBM Bintang Brilliant


Dalam acara tersebut, setiap pengelola perpustakaan desa dan taman baca secara simbolis menerima bantuan dari Bupati Lamongan. Bantuan buku ini sebelumnya telah dikirim langsung ke masing-masing lokasi penerima, dan acara ini menjadi simbol nyata apresiasi terhadap upaya para pengelola literasi yang tak henti memberikan manfaat kepada masyarakat.

Sebagai salah satu penerima bantuan, TBM Bintang Brilliant bersyukur dan berharap agar bantuan ini mampu menyulut semangat baru dalam memperluas jangkauan gerakan literasi yang selama ini dilakukan. Dokumentasi acara ini menunjukkan momen kebersamaan dengan Bupati Lamongan serta Camat Kalitengah, yang menjadi simbol dukungan penuh terhadap gerakan literasi di tingkat lokal.


Literasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Sekedar informasi, bantuan buku dan Rak yang diterima ini merupakan rangkaian program TPBIS yang dicetuskan oleh Perpusnas RI. TPBIS adalah singkatan dari Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. 

Program ini bertujuan untuk mengubah peran perpustakaan dari sekadar tempat membaca atau meminjam buku menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Konsep inklusi sosial berarti perpustakaan membuka akses seluas-luasnya untuk semua kalangan tanpa diskriminasi, serta mendorong masyarakat untuk belajar, berkembang, dan meningkatkan kualitas hidup melalui literasi

Melalui program TPBIS, perpustakaan tidak lagi sekadar menjadi tempat membaca, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat berbasis inklusi sosial. Dengan tersedianya buku-buku bermutu dan fasilitas yang memadai, diharapkan perpustakaan dan taman baca dapat terus eksis dan diminati, terutama oleh generasi muda. Literasi yang kuat adalah fondasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Pemberian apresiasi ini menjadi pengingat bahwa peran perpustakaan dan taman baca sangat penting dalam membangun karakter masyarakat yang cerdas dan berdaya saing. Dukungan dari pemerintah dan sinergi antara berbagai pihak adalah kunci untuk mewujudkan visi ini.

Semoga dengan langkah ini, gerakan literasi di Lamongan semakin luas gaungnya, memberikan dampak nyata bagi masyarakat, dan melahirkan generasi pembelajar yang mampu menghadapi tantangan masa depan.



Tidak ada komentar

Harap berkomentar dengan sopan dan sesuai topik

Gambar tema oleh 5ugarless. Diberdayakan oleh Blogger.