Tour Literasi Majapahit Akhir Tahun 2021
Berkaitan dengan pelajaran sejarah yang biasanya hanya bisa dibaca di buku saja, TBM BINTANG BRILLIANT mencoba melakukan hal yang berbeda. Kali ini dalam rangka mendalami sejarah Indonesia, TBM Bintang Brilliant mengadakan kegiatan bertitel Tour Literasi Majapahit yang dilakukan pada tanggal 28 Desember 2021 kemarin.
Seperti namanya, Tour Literasi Majapahit ini menyasar lokasi bekas Kerajaan Majapahit yang berada di Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Kebetulan wilayah ini relatif dekat dengan dengan Kabupaten Lamongan yang merupakan domisili TBM sehingga kegiatan bisa menjadi sarana belajar sekaligus rekreasi bagi yang terlibat didalamnya.
Agenda Tour Literasi Majapahit sudah beberapa kali dilakukan oleh TBM BINTANG BRILLIANT. Biasanya dilakukan secara rutin tiap tahun sebagai kegiatan unik TBM dengan peserta yang berbeda-beda. Namun akibat pandemi 2 tahun kemarin kegiatan tersebut vakum. Alhamdulillah akhir tahun ini bisa dilakukan kembali, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.
Dari Tour Literasi Majapahit ini telah membuktikan pada anak-anak bahwa Kerajaan Majapahit bukanlah sebuah kerajaan fiksi yang hanya ada di buku saja, namun kerajaan majapahit adalah sebuah kerajaan yang benar benar ada di Indonesia. Kerajaan Majapahit pernah menghiasi sejarah Indonesia dan juga menjadi sejarah dunia. Diharapkan anak-anak dan juga generasi muda Indonesia lebih memahami sejarah.
Lokasi Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto
Seperti diketahui, Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia yang pernah menyatukan wilayah Nusantara dalam satu pemerintahan. Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto dulunya merupakan pusat wilayah Kerajaan Majapahit yang sampai sekarang masih banyak jejak peninggalan sejarahnya.
Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajahmada banyak ditulis di berbagai buku dan teramat terkenal hingga masa sekarang. Meskipun saat ini Kerajaan Majapahit dan Sumpah Palapanya sudah tidak ada, namun puingpuing bekas kerajaan tersebut masih banyak berserakan di beberapa tempat. Puing-puing ini menjadi bukti sejarah kebesaran Kerajaan Majapahit.
Supaya bisa mengetahui lebih jelas bagaimana bentuknya, TBM Bintang Brilliant mengajak anggotanya untuk mengunjungi langsung lokasinya. Dalam kegiatan Tour Literasi Majapahit kemarin, anggota TBM Bintang Brilliant yang sebagian besar anak-anak kelas 5 & 6 diajak belajar sejarah Majapahit secara langsung.
Tour Literasi Majapahit 2021
Sebenarnya ada banyak sekali situs-situs yang menjadi saksi sejarah Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto. Jumlahnya mencapai puluhan. Namun karena keterbatasan waktu tidak mungkin semuanya dikunjungi.
Dalam Rencana Program Tour Literasi Majapahit 2021 yang telah disusun sebelumnya, kami akan mengunjungi 7 Lokasi yang menjadi saksi sejarah Kerajaan Majapahit di masa lampau. Tapi karena berbagai faktor yang kurang mendukung dan juga beberapa kendala lainnya, pada akhirnya hanya dapat mengunjungi 4 saja.
Perjalanan tour literasi yang diadakan oleh TBM Bintang Brilliant pada 28 Desember kemarin, akan sedikit di jabarkan dalam tulisan dibawah ini :
1. Candi (Gapura) Wringin Lawang
Keberangkatan dari Lamongan menuju Mojokerto rencananya dimulai pukul 06.00 WIB. Tetapi karena harus saling tunggu menunggu, keberangkatan baru dilakukan 06.30 atau molor setengah jam.
Tujuan pertama Tour Literasi Majapahit 2021 adalah Candi Wringin Lawang yang terletak di Desa Jati Pasar, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto, Jatim. Rombongan TBM Bintang Brilliant sampai disini sekitar pukul 08.30 WIB. Rasa antusias langsung menguar kala melihat bangunan candi dari kejauhan.
Bangunan Candi Wringin Lawang tampak menjulang tinggi dan terlihat jelas dari jalan raya Trowulan–Jombang. Posisinya sekitar 200 meter dari jalan raya sehingga aksesnya sangat mudah. Di depan pintu masuk areal candi Wringin Lawang sudah disambut sebuah arca Ganesha yang berukuran cukup besar.
Di area Candi Wringin Lawang ini terlihat lengang. Hanya ada rombongan kami yang berada di lokasi. Hal ini membuat rombongan TBM Bintang Brilliant leluasa bercengkrama sekaligus berwisata. Sebelum lanjut untuk menjelajahi Candi, kami menggelar tikar dan sarapan pagi bersama. Menu dan perlengkapannya sudah kami bawa dari rumah.
Hawa yang diselimuti angin semilir menyegarkan plus perut yang keroncongan belum diisi sedari pagi, membuat sarapan terasa nikmat. Apalagi dilakukan bareng dengan teman sebaya, menambah kelezatan makanan yang dibawa.
Aneka pertanyaan terkait candi ini langsung menyeruak dari mulut anak-anak setelah sarapan bersama dan membereskan bekas-bekasnya. Proses belajar sejarah secara langsung akhirnya dimulai.
Gapura Wringin Lawang kadang disebut juga dengan gapura karena bentuknya yang seolah-olah dibelah menjadi dua bagian yang sama seperti gapura. Konon Candi ini merupakan pintu gerbang kerajaan Majapahit, namun masih banyak perdebatan didalamnya. Candi Wringin Lawang tidak memiliki hiasan, relief atau arca pada tubuhnya seperti candi-candi pada umumnya, namun bentuk dan arsitektur candi tampak geometris dan megah.
Candi dibangun menggunakan bahan dasar bata merah dengan anak tangga yang terbuat dari batu. Hal ini sangat berbeda dengan bangunan jaman sekarang dan memberikan pemahaman baru bagi anak-anak yang menyaksikan langsung kemegahan candinya. Anak-anak yang ikut dalam rombongan ikut berspekulasi dan mereka melontarkan imajinasi-imajinasi mereka terkait bentuk candi dan sejarahnya.
2. Museum Majapahit dan Kolam Segaran
Setelah dari Candi Wringin Lawang, tujuan selanjutnya adalah Museum Trowulan dan Telaga Segaran. Tapi setelah sampai di depan Museum, ternyata Museum Trowulan masih tutup dan belum dibuka untuk umum. Pada akhirnya tidak jadi menjelajahi Museum.
Untuk Kolam Segaran rombongan hanya lewat di depannya saja tidak berhenti karena memang belum sepenuhnya bisa digunakan untuk wisata. Walaupun demikian sudah cukup puas karena ada diskusi di dalam mobil terkait sejarah kolam ini di masa lampau
3. Candi Bajang Ratu
Lokasi berikutnya adalah Candi Bajang Ratu yang terletak di Desa Temon, Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Areal Candi Bajang Ratu sangat luas dan asri. Bentuk candinya cukup eksotis dan menarik. Konon candi ini adalah pintu belakangnya Kerajaan Majapahit, namun hal itu masih jadi perdebatan para ahli sejarah.
Di tempat yang menjadi saksi sejarah Kerajaan Majapahit ini, ada banyak pengetahuan baru yang diketahui, ada banyak pengalaman baru juga yang didapatkan. Bonusnya adalah kebersamaan yang menyenangkan bersama anggota rombongan. Aneka foto tercipta di lokasi ini dan membuat iri mereka yang tidak ikutan.
Di lokasi Candi Bajang Ratu ada aneka tumbuhan yang tampak menawan menghiasi kompleknya. Tumbuhan ini disusun sedemikian rupa sehingga membuat betah rombongan yang datang kesana. Cukup susah untuk mengajak anggota rombongan ke lokasi selanjutnya karena sudah terlanjur betah.
4. Candi Tikus
Tak jauh dari lokasi Candi Bajang Ratu ada sebuah situs peninggalan kerajaan Majapahit yang memiliki nama unik, yakni Candi Tikus. Sebenarnya sejak di Candi Bajang Ratu anak-anak sudah mulai capek dan kelelahan, namun karena penasaran dengan namanya yang unik dan lokasi yang dekat sehingga ingin menapaki situs ini.
Candi Tikus yang terletak di Desa Temon, Trowulan, Mojokerto ini dulunya adalah tempat mandi anggota kerajaan Majapahit. Nama Tikus hanya merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat karena pada saat ditemukan tempat Candi tersebut menjadi sarang tikus.
Bentuk candi yang tergolong unik menarik minat anggota rombongan untuk lebih mendekat. Jika candi lain tampak menjulang tinggi, Candi Tikus jauh berbeda. Bangunan candi ini menyerupai kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi empat dan terbuat dari batu bata merah. Letaknya juga lebih rendah dari permukaan tanah sekitarnya.
Kalau mau lebih dekat dengan candinya harus turun kebawah melewati anak tangga yang terbuat dari batu bata merah. Pada musim Hujan, sebagian Candi terendam oleh air.
Setelah dari Candi Tikus Tujuan selanjutnya adalah ke Candi Brahu dan situs Pendopo Agung. Tapi karena matahari yang cukup panas dan banyak yang melelahkan, akhirnya tidak melanjutkan ke tempat tersebut. Rombongan lanjut ke Wihara Budha Tidur yang lumayan terkenal dan masih di wilayah Kecamatan Trowulan Mojokerto.
Dari segi jumlah rombongan, Tour Literasi Majapahit 2021 lebih banyak dibanding dengan Tour-Tour sebelumnya. Kalau Tour sebelumnya hanya 20 sd 25 orang, di Tour kali ini rombongan sejumlah 40 orang yang terdiri dari 30 anak-anak dan 10 orang dewasa. Namun demikian dari segi lokasi tujuan, jumlahnya paling sedikit. Sebelumnya bisa mengunjungi 6 sd 10 situs, sekarang hanya 3 saja. Semoga bisa nambah pemahaman dan pengalaman.
Baca Juga cerita sebelumnya : Bonus Tour Literasi Majapahit Wisata Sejarah
Mempelajari sejarah bangsa sangat penting untuk generasi muda. Banyak dari generasi muda kita yang acuh tak acuh terhadap sejarah besar bangsa sendiri karena gempuran globalisasi yang tak berarah. Di era sekarang, belajar sejarah tidak cukup hanya hanya dengan membaca saja. Perlu ada tindak lanjut sekaligus pemahaman yang mendalam supaya apa yang dipelajari tidak cepat hilang.
Tidak ada komentar
Harap berkomentar dengan sopan dan sesuai topik