NOVEL RANAH 3 WARNA
Hai... apa kabar hari ini? Adakah
pencapaian-pencapaian penting yang didapat di awal tahun ini? Apapun itu tetap
semangat yaa... jangan lupa untuk membaca buku dimanapun berada. Postingan kali
ini akan mengulas salah satu novel best seller yang penuh insipirasi. Jangan
ngaku pecinta buku kalau belum membaca buku yang satu ini.
Judul
buku :
Ranah 3 Warna
Pengarang :
A. Fuadi
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit :
2013
Jumlah
halaman : 472
Ranah 3 Warna merupakan bagian
kedua dari trilogi novel Negeri 5 Menara.
Trilogi Buku ini dapat dibaca terpisah atau dibaca tanpa perlu membaca seri
lainnya. Namun jika ingin lengkap tanpa perlu meraba-raba disarankan membaca
buku sebelumnya.
Novel ini membahas perjalanan hidup tokoh utama
bernama Alif Fikri dalam mewujudkan
impiannya. Jika di Buku 5 menara menceritakan tentang kehidupan
tokoh saat menempuh pendidikan di pondok pesantren, pada seri kedua Ranah 3 Warna menceritakan
kehidupan setelah lulus dari pondok pesantren.
Di dalam
novel ini diceritakan tentang impian dari sang tokoh yang
ingin menuntut ilmu di Universitas
ternama di Jawa Barat. Untuk mencapai keinginan tersebut, ada banyak jalan
berliku yang dihadapi. Namun berkat keyakinannya yang kuat dengan semboyan Man Jadda Wajadda, Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Alif
sang tokoh utama bisa mewujudkan impiannya tersebut.
Berbeda dengan cerita di Negeri 5 Menara, Alif di buku ini tidak lagi berobsesi menjadi Habibie yang mempelajari, dan mengambil studinya di bidang teknik. Di novel Ranah 3 Warna, Alif justru mengganti obsesinya, ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di FISIP Unpad Bandung. Alif memilih unit kegiatan mahasiswa bidang jurnalistik sebagai wadah kegiatan kedua setelah perkuliahan. Di unit kegiatan itu Alif aktif membuat tulisan laporan-laporan jurnalistik yang turut dimuat majalah kampus dan bahkan sampai ikut di terbitkan surat kabar lokal.
Baca juga :
Berkat tulisan
yang dihasilkan, Alif pun perlahan-lahan mampu membiayai kehidupannya sendiri di Bandung tanpa
menggantungkan pada kiriman orang tua. Sekali lagi Man Jadda Wajadda, membuktikan bahwa kerja keras itu memang
penting. Namun di tengah perjuangannya mengarungi dunia kuliah,
Alif dilanda cobaan. Ayahnya di kampung halaman, meninggal dunia. Hal ini membuat Alif dilema,
apakah tetap melanjutkan kuliah atau atau kembali ke kampung halaman demi keluarga, mengingat tumpuan keluarga yang harus
berpindah padanya setelah Sang Ayah
meninggal dunia.
Akankah
Alif terus kuliah menggapai cita-citanya atau ada jalan keluar yang bisa
dilakukan? Bisa baca sendiri di dalam novel ini. Ranah 3 Warna memiliki kelebihan dalam segi cerita yang ringan dan
mudah dipahami. Permasalahan yang dimunculkan biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Komik
ini cocok untuk bacaan remaja dan orang tua.
Tidak ada komentar
Harap berkomentar dengan sopan dan sesuai topik