Dialog Drama Hutan Yang Sunyi
BABAK 1
Latar: Hutan yang Asri
Pengamat Burung 1 (PB1) : Wow, hutan ini keren sekali. Ada banyak burung yang terbang dan bernyanyi.Pengamat Burung 2 (PB2): Bener banget... .... tempat ini makin bagus dan asri berkat adanya berbagai burung yang bersuara merdu
Pengamat Burung 3 (PB3): Apa kubilang… Ini adalah tempat terbaik untuk mengamati burung. Mereka ini menawan sekali ya?
Pengamat Burung 4 (PB4) : Aku juga mau dong belajar mengamati burung.
PB2 : Gampang kok. Sini aku ajarin. Kita cuma perlu mengamati mereka dengan seksama menggunakan alat Binocular ini lalu bisa melihat buku panduan dan membandingkannya
PB5 : Kita bisa memperkirakan jenis burung apa yang telah kita lihat itu melalui buku panduan ini.
PB1 : Wow, keren banget! Apa yang bisa di lakukan dengan buku itu? (sambil menunjuk pada buku dan pensil yang dipegang oleh PB2)
PB2 : aku melakukan pencatatan setiap jenis burung yang aku temukan. Terkadang aku juga membuat gambar burung yang baru pertama kali aku lihat.
PB4 : Aku jadi pengen ikutan melakukan pengamatan burung
PB2 : silahkan saja. Ini alat binocularnya (Sambil menyerahkan Binocular dan Buku Panduan)
PB3 : Oiya, jangan lupa, saat mengamati burung, kita harus tenang dan tidak ribut.
PB5 : Kita di sini untuk mengamati mereka, bukan untuk menakut-nakuti mereka.
PB1 : Oke kalau gitu, aku akan mencobanya
PB4 : Hei Lihat.....! itu ada burung yang indah (Sambil bersuara keras)
PB3 dan PB2 : Ssssssttt… Pelan-pelan, kawan! Jangan sampai suaramu menakuti mereka
PB4 : Ups Soriiii…
*Pengamat burung melakukan pengamatan menggunakan binocular secara bergantian, dan burung-burung bernyanyi* kurang lebih 3 menit
PB1 : Wah, sepertinya aku melihat murai batu. Aku melihat ekornya yang panjang.
PB4: Aku juga melihat burung lain tapi masih belum tahu itu apa (sambil melihat buku panduan)
PB2 : Itu namanya Cucak Rowo (menunjuk buku panduan)
PB3 : Kita bisa membuat film tentang indahnya burung-burung di sini, dan membuat orang-orang tahu betapa kerennya hutan ini.
PB4 : Ide yang sangat keren.... Hal Itu tentunya sangat bagus untuk eko-wisata di tempat ini.
*beberapa saat kemudian*
PB5 : Hari mulai gelap, kita harus pulang sekarang. Ayo kita kembali lagi kapan-kapan.
Baca juga : Persiapan sebelum Pertunjukan Drama
Dialog BABAK 2
Setting Bagian atas hutan
Burung 5 (B5) : Ayo teman-teman, ayo kita cari makan, aku lapar nih.
Burung 6 (B6) : Iya aku juga lapar
Burung 2 (B2) : Ayo kita sama-sama cari buah-buahan dan cacing yang lezat.
*burung-burung terbang bersama*
B3: Sudah lumayan lama kita tidak melihat manusia. Mereka lucu ya dengan kacamata yang sangat besar itu!
B4 : Yang gemuk itu juga bawa kacamata besar !
B2 : Jangan terlalu dekat dengan mereka, kita tidak tahu siapa mereka
B5 : kalau sekedar bersuara boleh kan .....
B1 : Awaaaaaaas! (kepada burung-burung lain)
*B3, B4, B5 terjerat di jaring misnet, dan berusaha melepaskan diri dari jaring*
B4 : Apa ini? Ini seperti jaring laba-laba yang sangat besar!
B5 : Siapa yang memasang alat seperti ini?
B3 : Aku tidak bisa bergerak! Tolong!
B5 : Aku jugaaaa….! Tolong!
*B1 dan B2 burung berusaha menolong B3, B4,dan B5*
B1 : Oke, tunggu sebentar. Kami akan ambil batang kayu untuk melepas kalian dari jerat.
*B1 dan B2 berusaha memetik batang di sebuah pohon, tetapi ternyata terdapat lem pada batang pohon tersebut sehingga kaki B2 tertempel dengan kuat pada batang pohon tersebut.*
B2 : Oh tidak! Kakiku tertempel pada batang pohon ini. Aku tidak bisa terbang. Tolong aku…..!
B1 : Aku jugaaaaa…..! Ekek geling, tolong kami!
B6 : (panik) Oh tidak! Semua teman-temanku terjerat. Aku harus melakukan sesuatu! Tunggu ya teman-teman, aku akan mencari bala bantuan, aku akan kembali secepatnya!
Baca juga : Sayembara Bebas Bagaikan Burung
DIALOG BABAK 3
Setting: Lantai hutan
PB2 : Hmmm…. Aneh sekali… Kita sudah jalan cukup lama di hutan ini tetapi tidak mendengar suara burung.PB4 : Biasanya hutan ini ramai dengan kicauan burung.
PB1 : Jangan-jangan telah terjadi sesuatu di sini!
PB3 : Lihat! Ada seekor burung yang datang mendekat. Dia terlihat sedih.
* B6 menangis. Dia menghampiri para pengamat burung dan memutuskan untuk berbicara kepada mereka *
PB2 : Hai burung....., Apa yang terjadi?
PB4 : Iya....Mengapa kamu kelihatan sedih?
B1 : Aku sendirian… Semua temanku menghilang. Hutan ini jadi sepi sekarang.
PB1 : Kok teman-temanmu bisa menghilang?
PB5 : kemarin kami masih melihat banyak burung dan mendengar suaranya
B1 : Awalnya kami sedang bermain bersama, lalu 3 ekor temanku terjerat jaring burung. Lalu satu temanku berusaha menolong, tapi dia malah terkena lem di batang pohon. Aku berusaha mencari pertolongan, tetapi saat kami kembali, teman-temanku sudah menghilang.
PB1 : Mungkin teman-temanmu ditangkap oleh pemburu…
PB2 : Aku tahu di mana kemungkinan mereka berada. Ayo pergi bersama kami, kita coba temukan teman-temanmu.
Baca juga : Pengiriman Hasil Karya Sayembara Bebas Bagaikan Burung
DIALOG BABAK 4
Setting: Pasar Hewan
B1 : Kita sedang ada di mana?
PB2 : Kita sedang berada di tempat di mana orang menjual burung.
Penjual 1 : Mari silahkan ....... ada banyak barang yang bisa dipilih, Ada burung jalak bali, Murai batu, Cucak rowo, dan masih banyak lagi yang lainnya
PB1 : Apakah kamu melihat teman-temanmu di sini?
B1 : Ya….! Di sana…! Di dalam kandang di pojok sana!
PB3 : Jangan ke sana sendiri! Kami akan membantumu,
PB4 : biar kami bicara dengan penjualnya terlebih dahulu.
Penjual2 : Selamat sore. Ada yang bisa dibantu? aku punya burung langka, barangkali anda berminat?
PB5 : Anda dapat burung ini dari mana?
Penjual2 : Saya beli ini dari seseorang.
PB2 : Apakah anda tahu burung ini didapat dari hutan atau dari penangkaran?
Penjual1 : saya Tidak tahu,
PB1 : anda sebagai penjual, seharusnya tahu dari mana burung-burung yang dijual tersebut berasal.
PB4 : Bisa saja kan burung-burung ini ditangkap dari hutan.
Penjual2: pokoknya ada yang jual za kami beli
PB5 : Kita itu tidak diperbolehkan menjual burung yang ditangkap dari alam, terutama burung-burung langka. Jika ketahuan dan terbukti melanggar, anda bisa ditangkap aparat kepolisian.
PB3 : Tapi kalau anda mau menyerahkan burung-burung langka tersebut ke pihak yang berwenang, anda akan selamat.
Penjual1 : Ah masa sih? dari dulu saya aman-aman saja tuh.
Penjual2 : Jangan menakut-nakuti begitu dong.... kami hanya mencari rejeki disini
PB2 : Sebentar, saya akan telepon paman saya yang bekerja di bagian kehutanan. Kalau bapak tidak percaya, bisa tanya kepada beliau.
*PB2 menelepon pamannya menggunakan ponsel*
*Petugas Kehutanan tiba di pasar hewan*
Petugas kehutanan 1 : Yang dikatakan ponakan aku itu benar, pak. Burung yang dijual haruslah yang hasil penangkaran, bukan yang ditangkap di alam.
Petugas Kehutanan 2 : Bapak suka dengan burung-burung ini?
Penjual : Ya. aku suka burung-burung ini.
Petugas kehutanan : Jika bapak menyerahkan burung langka itu kepada pihak berwenang, bapak tidak akan mendapat masalah.
Petugas Kehutanan2 : Bapak tetap bisa menjual burung langka asalkan didapat dari penangkar resmi. Itulah cara menunjukkan cinta bapak kepada burung-burung ini.
Penjual1 dan 2 : Baiklah kalau begitu.
B1 : Ayo bebaskan teman-temanku!
Petugas Kehutanan1 : Sebentar...Kita tidak bisa langsung melepas mereka. Mereka harus dirawat dulu sementara di pusat rehabilitasi satwa.
Petugas Kehutanan2 : Mereka harus diperiksa dulu, jangan sampai mereka menyebarkan penyakit kepada burung lain di alam. Setelah itu, barulah kita bisa lepaskan mereka.
DIALOG BABAK 5
Setting: Pusat Penyelamatan Satwa
Petugas Kehutanan : Selamat sore, dokter. Ini adalah burung-burung liar yang perlu diperiksa kesehatannya. saya mendapatkan mereka dari pasar burung.Dokter Hewan (DH) : Burung-burung ini tampak tidak sehat karena dikurung di kandang kecil. Mereka perlu kasih akung dan perawatan. aku akan merawat dan memeriksa kesehatan mereka paling tidak selama 3 bulan. Setelah itu, jika semua aman, barulah mereka bisa kita lepaskan ke alam liar.
Adegan tanpa dialog
● Burung-burung takut terhadap manusia
● Dokter hewan merawat dan mengobati burung-burung tersebut dengan penuh kasih sayang.
● Kondisi burung-burung semakin membaik dan mereka berlatih untuk kembali terbang.
* Petugas kehutanan dan para pengamat burung tiba di Pusat Penyelamatan Satwa*
DH : Setelah 3 bulan menjalani perawatan, akhirnya burung-burung ini kembali sehat seperti sedia kala. Mereka siap untuk kembali hidup di alam bebas. Kami percayakan Petugas Kehutanan untuk melepaskan mereka.
Petugas kehutanan : Baiklah. Terima kasih atas bantuan dokter. aku dan para pengamat burung akan menyusun acara pelepasan burung-burung ini.
PB 1,2,3 dan 4 : Horeeee!.... (saling tos)
Baca juga : Rencana Tour Pasuruan Oktober 2018
DIALOG BABAK 5
Setting: Pusat Penyelamatan Satwa
Petugas Kehutanan1 : Mari kita lepaskan burung-burung ini di tempat yang aman.PB3 : Mungkin kita bisa melepas mereka di lokasi di mana kita melihat mereka terakhir kali.
Petugas Kehutanan2 : Ide bagus. Tetapi kita perlu meminta dukungan masyarakat yang tinggal di sekitar sana untuk turut menjaga mereka, agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.
PB2 : Dukungan seperti apa pak?
Petugas Kehutanan1 : Misalnya tetap menjaga hutan agar tidak ditebangi.
Petugas Kehutanan 2 : Atau apabila mereka melihat orang yang membawa senapan angin atau perangkap burung, mereka perlu menginformasikan kepada petugas yang berwenang.
Semua Pengamat Burung : Oh begitu…
PB1: Kami juga akan lebih sering mengamati burung di sana pak,
PB4 : kami juga akan selalu melapor kepada petugas kehutanan apabila kami menemukan keanehan.
B1 : Terima kasih atas bantuan kalian semua. Aku sangat senang karena teman-temanku sudah kembali, dan aku bisa bermain dengan mereka lagi.
Semua Burung : Horeeeee….! (membuat keributan dengan kicauan masing-masing)
Semua Pengamat Burung : Horeeeee…. Hutan ini kini tidak sunyi lagi...!
Eco-Activity
#01 - Sandiwara: “Hutan yang Sunyi”
Tema : Konservasi BurungJenis Kegiatan : Seni pertunjukan
Durasi : 60 menit
Usia : SD - SMP
Para Pemain (Tokoh) : 17 Orang
6 Ekor burung
Burung 1 (B1) = Ekek Geling : Elok
Burung 2 (B2) = Cucak Rawa : Chefi
Burung 3 (B3) = Jalak Bali : Nanda
Burung 4 (B4) = Beo Nias : Zinta
Burung 5 (B5) = Poksay Sumatera : Nafia
Burung 6 (B6) = Murai Batu : Lista
5 orang pengamat burung
Pengamat Burung 1 (PB1) : Yudha
Pengamat Burung 2 (PB2) : Fitto
Pengamat Burung 3 (PB3) : Abby
Pengamat Burung 4 (PB4) : Dhika
Pengamat Burung 5 (PB5) : ADIT
2 orang penjual
Penjual Burung 1 : Lubab
Penjual Burung 2 : Fikri
2 orang petugas kehutanan
Petugas kehutanan 1 : Munasya
Petugas Kehutanan 2 : Tria
1 orang dokter hewan : Argi
1 orang perawat (tanpa dialog) : Faul
Tidak ada komentar
Harap berkomentar dengan sopan dan sesuai topik