PESAWAT TERBANG TERAKHIR
Judul : Pesawat Kertas Terakhir
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Loveable
Tanggal terbit Oktober - 2015
Tebal : 224 halaman
Gilang memiliki impian sederhana, yaitu menjadi pilot pesawat tempur. Syaratnya cuma satu, harus berhasil lulus ujian sekolah. Bantuan untuknya mencapai cita-cita itu datang dari seorang murid baru yang pintar asal Aceh, Angel. Yang tak hanya mencuri perhatiannya, tetapi juga perhatian Hendra, sahabatnya. Untuk setiap bantuan yang diberikan Angel, Gilang menghadiahinya satu pesawat kertas.
Hari demi hari berlalu, bukan hanya persahabatan yang tumbuh, tapi ada perasaan lain juga yang ikut mekar di antara mereka.
Kelulusan sekolah sudah di depan mata. Angel harus kembali ke tanah kelahirannya, sedangkan Gilang melanjutkan studi di akademi militer di Yogyakarta.
Dengan pesawat kertas terakhir, Gilang mengutarakan isi hatinya kepada Angel dan berjanji akan menemuinya kembali. Sayangnya, ketika ingin memenuhi janji tersebut, tragedi dahsyat tsunami menghantam bumi Aceh, menghancurluluhkan Serambi Mekah itu.
Akankah pesawat kertas terakhir itu berlabuh di hati Angel? Kisah inspiratif penuh haru di balik tragedi tsunami Aceh ini akan menjawabnya.
Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami. Ceritanya jelas disampaikan. Walau memang semakin membalik halaman ke belakang, beberapa typo ditemui.
Novel ini nggak punya drama lebay layaknya novel-novel lain. Kisah Angel dan Gilang seakan seperti yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Bila ingin membaca secara lengkap, datang langsung ke TBM BINTANG BRILLIANT karena buku ini adalah salah satu buku koleksi disana. Buku ini didapatkan dari donasi Asosiasi TBM INDONESIA yang mengadakan kuis di FB dan kami berhasil memenangkannya.
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Loveable
Tanggal terbit Oktober - 2015
Tebal : 224 halaman
Gilang memiliki impian sederhana, yaitu menjadi pilot pesawat tempur. Syaratnya cuma satu, harus berhasil lulus ujian sekolah. Bantuan untuknya mencapai cita-cita itu datang dari seorang murid baru yang pintar asal Aceh, Angel. Yang tak hanya mencuri perhatiannya, tetapi juga perhatian Hendra, sahabatnya. Untuk setiap bantuan yang diberikan Angel, Gilang menghadiahinya satu pesawat kertas.
Hari demi hari berlalu, bukan hanya persahabatan yang tumbuh, tapi ada perasaan lain juga yang ikut mekar di antara mereka.
Kelulusan sekolah sudah di depan mata. Angel harus kembali ke tanah kelahirannya, sedangkan Gilang melanjutkan studi di akademi militer di Yogyakarta.
Dengan pesawat kertas terakhir, Gilang mengutarakan isi hatinya kepada Angel dan berjanji akan menemuinya kembali. Sayangnya, ketika ingin memenuhi janji tersebut, tragedi dahsyat tsunami menghantam bumi Aceh, menghancurluluhkan Serambi Mekah itu.
Akankah pesawat kertas terakhir itu berlabuh di hati Angel? Kisah inspiratif penuh haru di balik tragedi tsunami Aceh ini akan menjawabnya.
Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami. Ceritanya jelas disampaikan. Walau memang semakin membalik halaman ke belakang, beberapa typo ditemui.
Novel ini nggak punya drama lebay layaknya novel-novel lain. Kisah Angel dan Gilang seakan seperti yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Bila ingin membaca secara lengkap, datang langsung ke TBM BINTANG BRILLIANT karena buku ini adalah salah satu buku koleksi disana. Buku ini didapatkan dari donasi Asosiasi TBM INDONESIA yang mengadakan kuis di FB dan kami berhasil memenangkannya.
Tidak ada komentar
Harap berkomentar dengan sopan dan sesuai topik