ECO Activity #5, Siapakah Aku?
Kegiatan ini merupakan salah kegiatan yang disarankan oleh Green Books dan merupakan salah satu satu rangkaian dari ECO Activity yang sudah dilakukan sebelumnya. Seperti : Belajar seru Dengan Eco-Poster dan juga : Kegiatan Menggambar Badak Jawa.
ECO Activity kali ini bertema : Bio-diversity atau keanekaragaman. Dilakukan kurang lebih 45 menit dengan menyertakan Minimal 3 anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenali jenis-jenis hewan yang dilindungi di Indonesia dan mengetahui ancaman penyebab kepunahan hewan hewan tersebut. Disamping itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk mencari solusi bagaimana cara mengurangi ancaman kepunahan hewan dan menerapkan solusi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Alat yang dibutuhkan dalam kegiatan hanya berupa Selotip kertas dan Pena/pensil. Pertama-tama Pendamping (Tutor) mengajak anak-anak untuk menyebutkan nama binatang secara bergantian, dan menuliskannya di papan/kertas. Diantara nama-nama binatang tersebut kemudian dikelompokkan mana binatang yang termasuk dilindungi dan mana yang tidak. Pendamping menyiapkan selotip kertas yang sudah dituliskan nama nama binatang yang mudah ditebak oleh anak anak.
Selanjutnya anak anak diminta duduk melingkar. Salah seorang dari mereka diminta untuk berdiri di depan untuk menjadi peraga. Kening anak yang berdiri ditempel kertas yang sudah diberi nama hewan. Anak tersebut tentunya tidak boleh mengetahui nama hewan yang ada di kertas. Anak-anak yang duduk memberikan penjelasan dengan memberi petunjuk tentang ciri hewan tersebut, tanpa mengatakan nama hewannya secara bergantian. (contoh pertanyaan; dia bisa terbang, dia besar, dia makan serangga, dll). Tugas anak yang berdiri adalah menebak nama hewan dengan benar.
Kegiatan ini cukup seru dan membuat anak-anak jadi lebih kritis dalam berfikir. Beberapa kali anak yang berdiri salah dalam menyebutkan nama hewan yang dimaksud. Anak-anak yang duduk terus memberikan petunjuk hingga biaa menebak dengan benar. Setelah menebak dengan benar, kertas yang ditempel di kening dipindahkan pada dada anak tersebut. Eco Actifity : Siapa aku dilakukan secara bergantian, sehingga setiap anak memiliki giliran untuk berdiri di depan.
Berikut cuplikan videonya :
Setelah semua anak sudah mendapat giliran untuk berdiri dan menebak, pendamping kemudian melakukan kegiatan inti/refleksi guna menambah pengetahuan anak. Anak-anak diajak untuk duduk melingkar. Pendamping lalu memilih salah satu hewan untuk didiskusikan. Kebetulan yang dipilih adalah penyu.
Anak-anak diberikan pertanyaan yang lebih spesifik mengenai hewan penyu. Pertanyaan seperti apa makanannya, dimana hidupnya, bagaimana ciri-cirinya, apakah ada yang pernah melihatnya dan sebagainya. Beberapa anak memang ada yang bisa menjawab, namun beberapa yang lainnya ada yang tidak mengetahuinya. Meskipun jawaban anak tidak benar, namun Pendamping pada tahap ini tidak menyalahkan atau membanarkan. Pendamping menyadari bahwa memang hal tersebut yang diketahui anak-anak aaat ini.
Pendamping kemudian menunjukkan gambar penyu seperti yang terlampir.
Pendamping meminta pada anak-anak untuk menceritakan tentang gambar yang dilihatnya tersebut dan berpendapat mengenai kondisi hewan tersebut. Setelah anak-anak selesai bercerita dan berpendapat, pendamping kemudian memberikan refleksi dan evaluasi tentang jawaban dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Misalnya : apa makanan penyu ? Jawaban yang benar adalah ubur-ubur bukan rumput atau plankton.
Disinilah inti dari permainan ini. Pendamping kemudian menerangkan bahwa laut saat ini terdapat banyak sampah, terutama plastik. Akibat banyaknya sampah plastik tersebut banyak hewan termasuk penyu tidak bisa membedakan antara ubur-ubur dengan plastik. Akibatnya penyu banyak memakan plastik dan membuatnya tidak bisa bertahan hidup lebih lama.
Disinilah pentingnya untuk mengajak anak-anak mencintai lingkungan. Salah satu hal kecil yang bisa dilakukan adalah dengan tidak membeli makanan berbungkus plastik serta tidak membuang sampah plastik sembarangan. Hal ini penting untuk diperhatikan dan harus ditanamkan pada anak-anak sejak dini.
ECO Activity kali ini bertema : Bio-diversity atau keanekaragaman. Dilakukan kurang lebih 45 menit dengan menyertakan Minimal 3 anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenali jenis-jenis hewan yang dilindungi di Indonesia dan mengetahui ancaman penyebab kepunahan hewan hewan tersebut. Disamping itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk mencari solusi bagaimana cara mengurangi ancaman kepunahan hewan dan menerapkan solusi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Alat yang dibutuhkan dalam kegiatan hanya berupa Selotip kertas dan Pena/pensil. Pertama-tama Pendamping (Tutor) mengajak anak-anak untuk menyebutkan nama binatang secara bergantian, dan menuliskannya di papan/kertas. Diantara nama-nama binatang tersebut kemudian dikelompokkan mana binatang yang termasuk dilindungi dan mana yang tidak. Pendamping menyiapkan selotip kertas yang sudah dituliskan nama nama binatang yang mudah ditebak oleh anak anak.
Selanjutnya anak anak diminta duduk melingkar. Salah seorang dari mereka diminta untuk berdiri di depan untuk menjadi peraga. Kening anak yang berdiri ditempel kertas yang sudah diberi nama hewan. Anak tersebut tentunya tidak boleh mengetahui nama hewan yang ada di kertas. Anak-anak yang duduk memberikan penjelasan dengan memberi petunjuk tentang ciri hewan tersebut, tanpa mengatakan nama hewannya secara bergantian. (contoh pertanyaan; dia bisa terbang, dia besar, dia makan serangga, dll). Tugas anak yang berdiri adalah menebak nama hewan dengan benar.
Kegiatan ini cukup seru dan membuat anak-anak jadi lebih kritis dalam berfikir. Beberapa kali anak yang berdiri salah dalam menyebutkan nama hewan yang dimaksud. Anak-anak yang duduk terus memberikan petunjuk hingga biaa menebak dengan benar. Setelah menebak dengan benar, kertas yang ditempel di kening dipindahkan pada dada anak tersebut. Eco Actifity : Siapa aku dilakukan secara bergantian, sehingga setiap anak memiliki giliran untuk berdiri di depan.
Berikut cuplikan videonya :
Setelah semua anak sudah mendapat giliran untuk berdiri dan menebak, pendamping kemudian melakukan kegiatan inti/refleksi guna menambah pengetahuan anak. Anak-anak diajak untuk duduk melingkar. Pendamping lalu memilih salah satu hewan untuk didiskusikan. Kebetulan yang dipilih adalah penyu.
Anak-anak diberikan pertanyaan yang lebih spesifik mengenai hewan penyu. Pertanyaan seperti apa makanannya, dimana hidupnya, bagaimana ciri-cirinya, apakah ada yang pernah melihatnya dan sebagainya. Beberapa anak memang ada yang bisa menjawab, namun beberapa yang lainnya ada yang tidak mengetahuinya. Meskipun jawaban anak tidak benar, namun Pendamping pada tahap ini tidak menyalahkan atau membanarkan. Pendamping menyadari bahwa memang hal tersebut yang diketahui anak-anak aaat ini.
Pendamping kemudian menunjukkan gambar penyu seperti yang terlampir.
Pendamping meminta pada anak-anak untuk menceritakan tentang gambar yang dilihatnya tersebut dan berpendapat mengenai kondisi hewan tersebut. Setelah anak-anak selesai bercerita dan berpendapat, pendamping kemudian memberikan refleksi dan evaluasi tentang jawaban dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Misalnya : apa makanan penyu ? Jawaban yang benar adalah ubur-ubur bukan rumput atau plankton.
Disinilah inti dari permainan ini. Pendamping kemudian menerangkan bahwa laut saat ini terdapat banyak sampah, terutama plastik. Akibat banyaknya sampah plastik tersebut banyak hewan termasuk penyu tidak bisa membedakan antara ubur-ubur dengan plastik. Akibatnya penyu banyak memakan plastik dan membuatnya tidak bisa bertahan hidup lebih lama.
Disinilah pentingnya untuk mengajak anak-anak mencintai lingkungan. Salah satu hal kecil yang bisa dilakukan adalah dengan tidak membeli makanan berbungkus plastik serta tidak membuang sampah plastik sembarangan. Hal ini penting untuk diperhatikan dan harus ditanamkan pada anak-anak sejak dini.
Tidak ada komentar
Harap berkomentar dengan sopan dan sesuai topik